Selasa, 21 April 2020

Tips Menulis Karya Tulis Sederhana


Bismillahirohmanirrohiim...

7 Contoh Karya Tulis Ilmiah Sederhana Yang Baik Dan Benar

Membuat Karya Tulis walaupun sederhana, ternyata butuh perjuangan untuk menyelesaikannya. Ketekunan dalam belajar, ketelitian dalam menulis dan menyusun diksi yang tepat untuk menyampaikan gagasan maupun argumen bukan sesuatu yang mudah seperti halnya membalik tangan. Bagi pelajar atau penulis pemula bimbingan dan arahan sangat diperlukan saat menulis. Bimbingan bisa bermacam-macam bentuknya, bisa mandiri dengan cara googling di mbah google atau lebih nyaman lagi jika bertanya kepada ahlinya atau guru pembimbing.

Tidak semua orang mudah dalam memulai menulis. Kesulitan sudah dimulai sejak memikirkan ide apa yang akan diangkat dalam karya tulis tersebut. Ide biasanya muncul karena kepenasaran atau keingintahuan tentang sesuatu hal. Ide bisa jadi muncul karena serignnya membaca hasil penelitian orang lain, kemudian ada keinginan untuk melanjutkan
penelitian tersebut atau memodifikasi variabel lain yang belum tergali saat penelitian tersebut dilakukan oleh orang lain.

Di bawah ini merupakan struktur atau sistematika penulisan karya ilmiah sederhana yang dilakukan di sekolah kami.
1. Halaman Judul
2. Halaman Pengesahan
3. Kata pengantar
4. Daftar Isi
5. Bab I : Pendahuluan
    1.1 Latar Belakang
    1.2 Rumusan Masalah
    1.3 Tujuan Penelitian
    1.4 Manfaat Penelitian
    1.5 HIpotesis penelitian
    1.6 Metode Penelitian
6.  Bab II: Landasan Teori
7. Bab III: Hasil {enelitian dan Pembahasan
8. Bab IV : Kesimpulan dan Saran
9. Daftar Pustaka   

       Dalam memulai penelitian, ide dan gagasan akan tertuang pada latar belakang penelitian.  Latar Belakang penelitian sebetulnya menjawab pertanyaan  mengapa seorang peneliti memilih ide/gagasan atau topik tersebut.  Seorang pebulis bisa mencari alasan yang jelas dan gamblang sehingga mudah dipahami oleh pembaca.  Alasan yang jelas akan diperoleh jika disertai argumen yang logis dan kredibel.  
       Dalam menuliskan latar belakang setidaknya penulis harus mengawali dengan kondisi ideal ( harapan yang seharusnya terjadi) dengan kondisi saat ini, kemudian dilanjutkan dengan kondisi faktual yang bisa diamati dan dirasakan dengan kondisi saat ini.  Argumen-argumen yang tepat dan bisa dipertanggungjawabkan dari dua kondisi tersebut sangat menentukan pembaca untuk melanjutkan membaca hasil penelitian yang dikakukan oleh peneliti.  Dari argumen  tersebut, pada akhirnya akan terlihat adanya kesenjangan antara kenyataan dan harapan penulis sehingga penuilis melakukan penelitian.
        Jika dalam menuliskan  latar belakang seorang penulis diharapkan bisa menjawab kata tanya "Mengapa", maka Pertanyaan selanjutnya dalam merumuskan masalah penulis bisa menuangkan idenya dalam bentuk pertanyaan "Apa" dan "Bagaimana" masalah dari ide atau gagasan tersebut bisa diselesaikan.   Selanjutnya penulis bisa menjelaskan dengan gamblang tujuan dari penelitian yang dilakukan dan seberapa besar manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut, setelah atau selama proses penelitian itu berlangsung.
     Langkah selanjutnya penulis bisa menyampaikan hipotesis (dugaan sementara) dari penelitian yang dilakukan.  Tentu saja untuk menarik sebuah hipotesis tidak asal menulis, tapi butuh analisis yang dalam dengan mengacu dari pemaparan sebelumnya mulai dari latar belakang hingga manfaat penelitian.
     Pada sub Bab berikutnya yang harus dituliskan adalah Metode penelitian.  Metode penelitian disesuaikan dengan tema/topik penelitian yang dilakukan.  Jika itu penelitian laboratorium, maka pasti akan disesuaikan dengan kebutuhan dan prosedur percobaan yang dilakukan di labolatorium.  Sedangkan jika penelitian sosial, maka instrumen yang harus disipakan tentu saja berbeda dengan di lab.  Peneltian sosial bisa berupa pengamatan atau observasi saja, wawancara langsung dengan bertemu responden atau dengan menyebar kuesioner  menggunakan google form.  Pada akhirnya tergantung pada hal-hal yang diteliti atau jenis penelitian yang dilakukan.
     Pada bab II, penulis harus mencari teori yang mendukung topik/tema penelitian.  Literatur atau dokumen tidak harus berupa buku yang diterbitkan. Bisa berupa jurnal, disertasi, manuskrip, atau karya yang terpercaya dan berkualitas lainnya. Tidak harus dicari di perpustakaan, tapi bisa dicari di dunia maya atau dalam jaringan (daring/online). Pada prinsipnya dalam mencari literatur ini seorang penulis jangan hanya terfokus pada satu sumber rujukan yang sejenis. Penulis harus membuka diri untuk mencari referensi di tempat lain dan dengan metode lain agar sumber rujukan penulis semakin kaya.
Banyaknya rujukan/referensi yang dibaca dan dianalisis akan sangat membantu penulis dalam proses pembahasan hasil penelitian yang dituliskan pada Bab III.
Penelitian sejenis atau penelitian yang memiliki variabel yang mirip atau turut berpengaruh terhadap penelitian yang dilakukan, bisa menjadi pembanding dari hasil penelitian yang dilakukan.  Selain juga bisa menguatkan, jika hasilnya tidak jauh berbeda.
   Pada Bab III, yang merupakan ruhnya sebuah tulisan karya tulis (sederhana ataupun ilmiah), sangat menggambarkan kecakapan seorang penulis dalam menuangkan ide/gagasannya.  Karena di Bab III inilah, semua energi terakumulasi untuk menganalisis hasil penelitian sehingga keaslian penelitian yang dilakukan bisa dipertanggungjawabkan.  Jika prosedur penelitian itu dilakukan dengan benar, sejak memulai merancang, hingga proses  penelitian dilakukan maka kemudahan dalam membahas hasil penelitian ini akan mudah dan gamblang untuk dijelaskan.   Namun, jika belum memmahami dengan benar mekanismenya dari Bab I hingga bab III awal, maka penulis akan mengalami kesulitan bahkan kebuntuan dalam melanjutkan karyanya.
     Pada Bab IV, Kesimpulan dan Saran penulis harus mengacu pada rumusan masalah dan tujuan penelitian. Tak hanya itu penulis juga harus benar-benar mampu menghubungkan keterkaitan antara rumusan masalah dengan pembahasan yang dilakukan. Di mana dalam pembahasan itu berisi gagasan atau teori dari sumber referensi, analisis penulis, dan justifikasi (ketegasan) posisi penulis berada di sebelah mana dalam sebuah teori. Mendukung, menolak, atau mengembangkannya.
  Selamat mencoba..
Tidak ada yang sulit, jika kita mau berusaha dan berikhtiar secara maksimal.


Jumat, 20 September 2019

Cerpen Jalan Kenangan

Jalan Kenangan


        Air mataku tak terasa berlinang saat kulihat jalan kecil berliku dan tanjakan panjang dengan kemiringan sekitar 70 derajat, aku menerawang jauh ke masa lalu saat usiaku 12 tahun…..Tiba-tiba ibuku menatap tajam dan berucap lirih, “Jalan ini punya cerita dalam episode hidupmu, Nak!.  Tersimpan makna hidup, keikhlasan, kerja keras, kesabaran, dan keprihatinan serta kesungguhan…. 
Ya...sepanjang jalan yang kulewati ini memang mensyaratkan cerita dan kenangan yang tak akan pernah kulupakan.  Karena dari situlah aku belajar untuk pertama kali terntang makna berjuang.
“Ayo bangun, Nak!...saatnya kamu bersiap di hari pertama sekolah di SMP” Elusan halus dan suara lirih itu membangunkanku di pagi buta.   “Hemmm...ya bu,..sebentar bu…” aku menggeliat sambil melirik menatap ibu penuh harap agar tidak bangun saat itu. Tapi Ibuku membujukku untuk bersegera bangun…”Ayolah..segera bangun, liat jam itu ..sudah menunjukkan pukul 03.30”...
Aku bersegera untuk bangun ….tapi aku pun merayu ibu untuk mengantarku ke jamban untuk mandi….”Anter ya bu, aku takut ke jambannya kalau masih pagi buta begini”.
Tanpa sepatah kata jawabanpun Ibu langsung mengambil lampu templok kecil di dinding rumahku dan mengajakku untuk ke jamban.  “ Ayuk, Nak….segeralah!, tadi kakakmu sendirian ke jamban...dan tidak ditemukan apa-apa...padahal kan lebih pagi bangunnya dari kamu”.  Sahut ibu ….
Aku dan kakakku...secara umur terpaut lima tahun, tapi karena kakaku masuk di usia yang cukup umur saat masuk sekolah dasar, sementara aku lebih muda umurnya sehingga sekolah kami hanya terpaut tiga tahun.  Sehingga ketika kakaku masuk tingkat SMA aku masuk tingkat SMP, dan aku selalu mengikuti jejak kakakku. Artinya, aku sekolah di sekolah yang sama dengan kakakku.
Ritual mandi dan dandan di hari pertamaku sekolah usai juga,  walau aku harus melibatkan ibu, karena rambutku yang terurai panjang selutut butuh waktu untuk dirapikan. Selain disisir dan dikepang rapi, tentu saja wajibul wajib diberi aksen pita.
Setelah shalat subuh,  kami bersiap untuk berangkat, sarapan nasi goreng rasa bawang merah yang mewangi selalu menjadi sajian pagi kami, ..walau tanpa telur dan bumbu lainnya, hemmm….. tetap mantap disantap karena nasinya yang pulen bisa dikepal-kepal dan dibentuk seperti telur; bahkan kalau gak sempet sarapan di rumah biasanya di bawa sebagai bekal, dan kadang-kadang sesampainya di jalan raya sambil nunggu mobil yang kami tumpangi penuh, kami menyempatkan untuk sarapan.
Bagi kami sarapan adalah hal wajib yang tidak boleh dilewatkan...karena kami perlu energi banyak untuk jalan kaki menempuh perjalanan panjang menuju jalan raya untuk berebut tumpangan  mobil tua yang setia membawa kami ke sekolah…
Jalan panjang yang kami lewati cukup menantang….kakakku dengan pengalaman tiga tahunnya di SMP sangat mahir meniti jalan turunan dan berliku walau dalam kondisi subuh gelap dan tentu saja sangat licin saat musim hujan.  Sedangkan aku perlu berjuang keras untuk mengikuti jejak kakak yang sudah mahir, apalagi ini hari pertamaku sekolah...sebuah tantangan yang luar biasa bagiku. Padahal saat itu jalanan tidak dalam kondisi licin..hemmm terbayang dalam benakku kalau musim hujan bagaimana meniti jalan ini. 
Jalanan turun naik ini selain kecil juga rimbun, karena kiri dan kanan jalannya adalah kebun-kebun yang lebat dan pohon-pohonnya cukup tinggi, bahkan saat mendekat ke sungai kiri kanan jalannya adalah tebing yang cukup tinggi sehingga jika saja kami tidak waspada maka bisa terpeleset dan terperosok ke tebing…(serem deh kalau dibayangin).
 Satu jam setengah berlalu dari kami berangkat, tibalah kami di tempat mobil mangkal yang selalu setia mengangkut kami untuk sampai di sekolah.  Bahagia rasanya jika kami bisa duduk manis paling pinggir sehingga bisa menghirup udara pagi yang segar...ya mobil colt tua itu setiap pagi membawa kami bersama ibu-ibu yang akan belanja ke pasar untuk warungnya.
Bekal uang yang ibu berikan untuk kami sekolah, cukup untuk bolak-balik naik kendaraan dan sedikit untuk jajan...Alhamdulillah kami terlatih untuk tidak jajan di sekolah walaupun kami dalam kondisi capek, lelah,  dan haus...karena memang sudah biasa gak dikasih uang jajan. Bisa berangkat sekolah aja sudah sangat bersyukur….
Tak terasa waktu cepat berlalu,....hari, minggu,  dan bulan cepat sekali berganti, tiga bulan sudah masa adaptasi itu berjalan mulus tanpa rintangan yang berarti.   Alhamdulillah perjalanan berangkat ke dan dari sekolah berjalan lancar. Kerikil-kerikil kecil mulai terasa saat memasuki bulan keempat sekolah,di mana musim hujan sudah mulai datang.  
Suatu hari, hujan turun  dari selepas Isya hingga subuh menjelang, ….aku merajuk ke ibu untuk diizinkan tidak masuk sekolah hari itu;  
“Bu,...boleh, kan!  kalau aku hari ini gak masuk sekolah?  Dari pertama aku sekolah belum pernah sekali pun bolos”....ibuku hanya tersenyum sipu dan menjawab rayuanku…”Ini belum seberapa, nak!..berjuanglah….nikmati dan syukuri hujan hari ini sebagai ujian pertama agar kamu naik kelas di mata Allah…., contohlah kakak!...tiga tahun berlalu tidak pernah bolos hanya karena hujan, dia selalu bersemangat untuk sekolah.”
“Aaah...Ibu!....ya sudahlah..kalau itu maunya Ibu...aku sekolah” jawabku sambil ngeloyor mengambil tas dan sepatu yang sudah disiapkan oleh ibu dan sudah dimasukkannya ke dalam kresek hitam.” 
Subuh itu kami berangkat tanpa alas kaki alias nyeker,  ...jalanan yang licin, sempit,  dan turunan yang curam...membuatku harus lebih fokus dan butuh konsentrasi yang tinggi menjaga keseimbangan antara berat tubuh dan daya cengkram telapak kaki di jalan yang super duper licin.  Aku berusaha mengikuti irama langkah kakakku yang jalan di depanku….
“Huaaaahhhhhhh……pinter banget si kakak jalannya, tunggu aku Kak! Aku gak bisa jalan….aku takut jatuh”, pekikku sambil menahan tangis…..
“Ayooo…..belajar,     ikutin bagaimana kakak jalan”....teriakkan balasan kakakku dari bawah...
”Aku gak bisa Kak!”.....aku teriak kembali sampai akhirnya nangis….rasa yang berat di dada akhirnya pecah juga ...bulir-bulir kecil dari pelupuk mataku keluar deras…..aku terisak, sambil berucap lirih..”aku gak bisa kak, …..kakiku gemeter….aku balik aja…ya!”
Beberapa waktu kemudian, aku liat kakaku berjalan ke arahku sambil berujar..”Ayuk lah! sini kakak pegangin ...kita jalan pelan-pelan aja..sampai bawah sana….”  Di kegelapan subuh, diiringi rintik hujan dan naungan payung tua, ...aku berusaha mengikuti cara kakaku membimbingku jalan….”Ya Allah…..” gumamku...menghela nafas panjang karena punggungku terasa sakit dan pegal,  saking menahan dan menunduk terus menerus walaupun aku juga sudah berusaha memegang tangan kakaku dengan sekeras-kerasnya.
Akhirnya usai juga turunan pertama terselesaikan….selamat aku sampai di tempat datar.
Tapi ternyata...tak berakhir disitu, setelah turunan pertama usai….jalan lurus hanya beberapa saat  saja, ketemu lagi dengan turunan yang lebih curam….aku menghela nafas panjang kembali…”Huaaaahhhhhh….” Pikiranku diliputi hal-hal negatif tentang kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa terjadi seandainya aku tak bisa melewati dengan benar.
“Bismillah……” gumamku sambil memulai meniti satu persatu turunan itu….belum ada setengah turunan selesai, perasaanku kembali terganggu dengan suara gemuruh air sungai diujung tebing ….perassaanku semakin menggelora, rasa takutku tak terelakkan lagi,,,,Sementara itu, kakaku asyk sendiri berada di depanku sambil menjelaskan bagaimana cara jalan yang benar saat jalan menurun.   Dia bilang, tubuhnya dibuat miring ke kiri..sehingga jalannya dimulai dengan langkah kaki sebelah kanan untuk meniti di langkah pertama….Terus demikian selanjutnya diikuti oleh kaki kirinya…..”Aaaaaah…..susah ternyata melewati tantangan ini”....gumamku dalam hati….
Tak sampai titian ke tujuh melewati turunan itu….tak terelakkan lagi...kaki kananku yang diminta lebih dulu melangkah tak kuasa lagi menahan berat tubuhku...sehingga….sreeeeeet…..meniti jalan licin itu kepeleset..ke bawah dan tidak ada tenaga untuk menahan kaki kirinya...yang dengan sendirinya mengikuti dengan latah ke arah bawah….dan akhirnya…..Blug tubuhku terhempas di ujung turunan...hampir menabrak kakaku yang sudah menunggunya di bawah…..
“Aaaauuuu…..teriakku sambil kutangkap kaki kakaku yang ada persis di depanku.  Saat aku terjerembab ke bawah tadi….kaget, cemas, takut, dan sedih campur menjadi satu….maka pecahlah tangisku semakin keras,,,,sambil merasakan sakit di beberapa bagian tubuh yang terhempas tadi.
“Ayuk bangun!…..ini latihan pertamamu...pasti lain kali akan lebih pintar….” kakakku berujar lirih….
Aku masih shock...dan kaget….tapi...dibalik itu hati kecilku mengakui kehebatan kakaku yang selama ini tidak pernah kudengar keluhannya, padahal tiga tahun bukanlah waktu yang sebentar….pasti hujan dan panas sudah menjadi santapannya saat melewati masa sekolah SMP dulu.
“Aaah..ternyata aku cengeng sekali” Gumamku dalam hati…., padahal bapak selalu mengingatkanku, “Berjuanglah kalau kamu ingin menjadi orang yang berhasil...Kalian terlahir dari keluarga yang sederhana dan tinggal di kmapung, tapi Bapak punya keyakinan ...In Sya Allah Bapak bisa mengantarkan kalian ke perguruan tinggi..tidak seperti Bapak dan Ibumu.”.....
Tiba-tiba aku merasa malu..dan kemudian berhenti menangis…., pelan-pelan aku berusaha bangun dari posisi duduk dan kakakku membantuku menjulurkan tangannya.   
“Gimana mau lanjut gak?” kakakku bijak bertanya….
“Ayuk Kak, ...aku lanjut aja….hari ini aku ada ulangan matematika….sayang kalau aku gak ikut...persiapanku sudah matang”
Aku ...bingung juga….kekuatan dan semangatku tiba-tiba bergelora dan...aku meyakinkan kakakku untuk lanjut sekolah walau rok seragamku dalam kondisi kotor dan agak basah.
“Ya sudah,,,,yuk kita lanjutkan...abis ini berbahagialah karena kita akan jalan menanjak….setelah melewati jembatan itu” Kakakku menunjuk jembatan yang akan kita lewati.  “Aku dituntun ya, Kak!” sahutku...sambil memulai kembali untuk melanjutkan perjalanan.
Alhamdulillah jembatan terlewati dengan mudah...hemmm..padahal air sungainya cukup  besar dan deras….tapi kakakku mensugestiku dengan bercerita sehingga aku tidak fokus dengan air yang ada di bawahku.
Tanjakan ternyata lebih mudah dilewati dari pada turunan, walaupun kadang-kadang selip juga tuh kaki,...15 menit kemudian,,,tanjakan berakhir juga..dan jalan panjang lurus menanti untuk dilewati.   sambil jalan aku mencoba lirik kiri dan kanan barangkali ada air yang bisa kupakai untuk mencuci rokku.   
Tak terasa sampailah di tempat biasa kami mencuci kaki dan bersepatu...sungai menjadi pilihan kami...karena itulah tempat terdekat dengan mobil yang senantiasa mengangkut kami ke sekolah.  Cukup lama aku di sungai….karena sekalian mencuci rokku yang kotor. Kakakku sabar menungguku sambil sesekali melirik ke mobil memastikan kalau masih ada dan belum penuh.
Hari itu sedikit berbeda dengan biasanya….aku agak siang sampai ke sekolah...pintu gerbang sudah dibuka sama Mang Ocih ..padahal biasanya kalau tidak ada insiden...aku  dipastikan selalu datang lebih pagi..dari temen-temenku yang ada di kota, walaupun rumahku sangat jauh dari sekolah.
“Alhamdulillah ...ayuk kita mampir di rumah Bi Iklim”...Ibu menarik tanganku dan seketika aku terkaget dari lamunanku...ternyata aku sudah berjalan cukup jauh melewati turunan dan tanjakan...tadi aku asyk sendiri mengenang masa laluku sambil mengiringi ibu dan Uwakku jalan di depanku.















































Inagurasi Angkatan 13 Galastico 2019

Assalamualaikum wr wb.

Alhamdulillah sampailah pada sesi akhir rangkaian inagurasi kelas 9 angkatan 13 siswa SMP IT Insan Harapan TP 2018/2019.
Anak2 yang kami cintai dan Bapak/Ibu  yang dimuliakan Allah…..
Rasanya baru saja   ayah/Bunda kalian memberikan amanah,  menitipkan kalian kepada kami dengan berjuta harapan agar kalian menjadi lebih baik,  menjadi anak2 yang solih dan solihah. Bulan ini bertepatan dengan amanah itu disampaikan tiga tahun lalu, kalian akan kami kembalikan kepada orangtua kalian.

Tiga tahun, walau cukup singkat untuk dikenang, tapi kalian sudah memberikan warna pada perjalanan hidup kami.  Kami yakin...kebersamaan selama tiga tahun di Inhar ini bukan kebetulan semata, pasti terjadi atas izin Allah, Allah telah telah menakdirkan kami menjadi bagian dari warna hidup kalian...begitu pula sebaliknya. Sesungguhnya cukup berat pertanggungjawaban kami di hadapan Ilahi Rabbi….karena kami belum mampu secara utuh mengantarkan kalian menjadi anak2 sesuai harapan ayah bunda kalian. Tidak ada kata yang bisa  terucap kecuali permohonan maaf yang sebesar-besarnya dari kami untuk kalian dan Ayah/Bunda. Kami masih banyak kekurangan dalam segala hal, peraturan dan lainnya hanya bagian dari ikhtiar kami dalam mengawal kalian.  
In Sya Allah beberapa  peraturan yang kami coba terapkan...mengacu pada aturan islam. Dimana Islam,  Allah takdirkan menjadi satu-satunya dien rujukan bagi manusia.
Anak-anakku yang Allah muliakan…aktivitas kita selama 3 tahun bersama di Inhar dengan dimulai di masjid saat shalat zuhur dan ashar, sholat dhuha dan tadarus serta mendengarkan tausiyah Jumat dari Pak Solihin, belajar dan bermain di sekolah, ngobrol bersama di lorong-lorong sekolah, jajan di kantin dan bermain di lapangan semoga Allah ridhoi dan Allah jadikan sebuah catatan amal kebaikan yang bisa menambah investasi amalan kita di akhirat.  Harapan dan doa kami untuk kalian, semoga istiqomah dalam beribadah kepada Allah, pelihara shalat wajibmu untuk selalu tepat waktu, terus lah berbuat baik kepada orang tua kalian (birrul walidain) dan selalu bersungguh-sungguh dalam seluruh aktivitas kebaikan.
Kalian adalah anak-anak generasi baik dan kuat, (karakter baik terdiri dari  ikhlas: melakukan sesuatu hanya karena Allah, jujur adalah pilar kebaikan yang merupakan kesuksesan dunia dan akhirat; tawadhu: rendah hati, tidak sombong dengan kelebihan dan keunggulan yang kalian raih karena semua pada hakikatnya pemberian dari Allah)  sedangkan kuat menggambarkan keberanian dalam memutuskan, melakukan, sesuatu yang disukai Allah Swt.) ; kuat juga menggambarkan kedisiplinan karena tidak ada kesuksesan tanpa disiplin, tidak ada prestasi tanpa kedisiplinan, dan yang terakhir tangguh berarti pribadi yang terus berjuang tanpa menyerah dan mengeluh. Dan tujuan akhir daei karakter baik dan kuat adalah menjadi generasi yang mentauhidkan Allah dan bermanfaat untuk orang lain. anak-anak yang solih dan solihah, anak-anak harapan bangsa dan agama yang In Sya Allah akan melanjutkan perjuangan, membawa perubahan menjadi bangsa yang bermartabat dan berakhlakul karimah.  
Terima kasih anak-anak, Kalian sudah mau berjuang untuk mengikuti aturan dan mengikuti wejangan dan nasihat-nasihat kami, hanya satu harapan kami...Jika suatu saat nanti kami ditanya dan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah semoga seluruh anggota tubuh ini menjadi saksi bahwa kami pernah bersama dengan kalian dalam melakukan kebaikan….
Doakan kami selalu, karena hanya  doa anak2 yang solih dan solihah yang bisa menembus pintu langit dan  tidak dibatasi oleh ruang maupun waktu.  
Panggil kami...anak2 jika di akhirat nanti kalian lebih dulu berada di SurgaNya….

Anak2 yang dimuliakan Allah...
Sekali lagi mohon dibukakan pintu maaf untuk kami atas khilaf dan kekurangan kami selama tiga tahun bersama kalian...In Sya Allah kami ridho melepas kalian...dan semoga kalian pun ridho dengan apa pun yang telah kami berikan….
In Sya Allah semua yang kami lakukan selama ini baik itu menyenangkan maupun pahit yang dirasakan kalian ...itu adalah bukti cinta kami kepada kalian karena Allah….cinta yang tidak pernah bermuara…Cinta seluas langit dan bumi.

Wallahu A'lam Bisshowab.

Inilah sebait puisi dari kami untuk kalian renungkan….


(Lanjut puisi bu Ratri)
Disusul oleh puisi Dini dan Muna

Alhamdulillah...terima kasih Dini dan Muna…

Kami akan memanggil 10  siswa,In Sya Allah menjadi wakil dari temn2nya untuk sesi pengembalian kepada orangtua. nama2 berikut yang dipanggil  silakan untuk maju ke barisan paling depan.
1.Rafifah Nur Amalina
2. Safran Alif
3.Amalia Oceany Husniyyah
4.Muhammmad Fajar Ramadhan
5.Muhammad Zaky Firmansyah
6.Qonita Adzkiyyah
7.Hilmi Alwan Husain
8.Mizwar Akbar Jamili
9.Amanda Foury 
10.Naura Farras Safiya

Anak-anak silakan cari dan jemput orang tua kalian, tatap dan peluklah mereka.  Berikan bunga yang kalian bawa itu dengan sepenuh hati dan jiwa kalian mewakili mata hati dan batin kalian sebagai ungkapan terima kasih .

Anak-anak pegang eratlah tangan ayah bunda kalian dan rasakan getarannya di dada kalian. Mereka tak pernah lelah bermunajat kepada Allah dalam sujud malamnya  agar kalian menjadi anak2 yang solih dan solihah. Mereka yang selalu berjuang tak mengenal waktu untuk satu harapan besar, agar kalian menjadi lebih baik dari mereka.  Mereka yang tak pernah peduli dengan badannya sendiri demi kebaikan kalian….Berterima kasihlah pada mereka, bersyukurlah kalian kepada Allah telah menghadirkan orang2 hebat yang bisa membersamai kalian dalam suka dan duka….ikutilah nasihat2 baiknya….dan raihlah ridhonya. ..Karena hanya dengan ridho itulah kalian akan mendapatkan ridhoNya Allah….yang akan menjadikan kalian hidup bahagia di dunia dan menggapai surgaNya di akhirat.

Terima kasih Bapak/Ibu sdh memberikan amanah dan kepercayaan kepada kami...semoga Allah limpahkan keberkahan kepada kita semua. 

Kepada Bapak Ibu guru kami persilakan untuk mendekat di antara anak2 …
Bapak Solihin dan jajarannya didampingi Bapak Wahyu berkenan juga untuk bersama anak2.

Bapak/Ibu kami juga memberikan apresiasi kepada 3 siswa berikut yaitu ananda Putri Ramandini, ananda Hilmi dan Ananda Nuha.
Kami berucap syukur kehadirat Allah….karena dari pengamatan  kami anak2 ini punya effort atau usaha yang luar biasa dan bisa melaluinya dengan baik. 
Ananda Putri Ramandini ini, harus terus berjuang untuk tetap sekolah dan mengikuti ujian akhirnya baik UP, USBN dan UNBK di sela-sela bundanya sakit dan menemani serta mengantarkannya ke RS, Masya Allah tetap tegar dan optimis bahwa ini adalah pilihan Allah untuk terus berjuang.  barokallah Dini ….
Demikian juga  Ananda Nuha, kami melihat perjuangannya yang luar biasa, harus keluar masuk RS untuk kesehatannya bahkan jadwal oprasinya yang seringkali harus merelakan belajar sendiri di rumah….tapi Masya Allah tidak pernah menyurutkan semangatnya untuk terus berjuang sampai titik akhir ini...Barokallah Nuha...semoga tetap semangat dan sehat.
Juga Ananda Hilmi...kami melihat perjuangannya yang luar biasa, berawal dari keinginannya yang kuat untuk berbeda dengan teman2nya dan memilih Inhar sebagai sekolah lanjutannya. Ananda Hilmi ini lahir di Kademangan dan bersekolah di sekitar Inhar juga,  tepatnya di MI Mathlaul Anwar. Hilmi terus istiqomah untuk tidak terpengaruh hal-hal yang kurang baik dari teman2 di sekitarnya...semoga Hilmi menjadi penyemangat anak2 yang berada di sekitar Inhar...untuk mau bersekolah di Inhar dan merasakan bagaimana harus berjuang dengan aturan-aturan yang ada di Inhar.

Kepada Bapak Solihin dan pak wahyu serta komite berkenan memberikan penghargaan kepada ketiganya.

Sebelum.penyerahan Quran secara simbolik kepad 10 siswa yang di depan, kami persilakan kepada Pak Solihin untuk memberikan sepatah dua patah kata.

Alhamdulillah rangkaian acara prosesi wisuda telah selesai... mohon maaf atas segala kekurangan selama mengawal prosesi ini, terima kaqasih atas perhatiannya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.

Sebuah Renungan

Assalamualaykum warahmatullah wa barakatuh..

Allah selalu menguji hambanya dengan caraNya
Setiap ujian niscaya sebuah kebaikan yang Allah tawarkan
Berupa suka atau duka bukan sebuah pilihan
Dari keduanya tidak untuk berlari tunggang langgang
Ikhlas menerima dan melewatinya sebagai bagian dari episode kehidupan adalah sebuah kemuliaan


Tetapi seringkali manusia terbentur dengan keadaan dan lupa akan tujuan
Tujuan untuk apa diciptakan dan selalu  dihadirkan di antara dua pilihan; 
Manusia tercipta sebagai hambaNya
Ketaatan dan kepatuhan adalah pilihan menuju JanahNya
Pembangkangan berarti keterpurukan dalam kegelapan dan kezaliman


Suka  identik dengan bahagia yang bisa  melenakan rasa syukur
Duka identik dengan sedih dan nestapa yang bisa berujung pada kekufuran


Bersegeralah untuk mendekat dalam keadaan apa pun karena itu semua berupa cinta dan kasihnya Allah untuk hambaNya.


Berbahagialah jika keduanya menghampiri
Karena disitulah kita disiapkan untuk diuji menuju hidup yang hakiki


Hasbunallah wa ni'mal wakil ni'mal maula wa ni'man nashir


Ahad subuh, 20 Ramadhan/26 Mei 2019

Lorong ICU RS Medika BSD

Rabu, 11 Juli 2018

Memori Jogjakarta, 8-10 Juli 2018

Tidak salah kalau Jogjakarta menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia yang menawan......(hemm..penasaran kan?)
Menawan bukan hanya dari budaya dan oleh2nya saja....tapi juga tempat wisatanya yang menjamur di seantero Jogja.....
Infra struktur yang terus diperbaharui terutama jalan pintas dan jalan lintas menuju tujuan wisata, menjadi sangat penting dalam mengantarkan dan menjemput wisatawan yang penasaran dengan destinasi tersebut.

Pegunungan, lautan, perkebunan, persawahan menjadi bagian yang ditawarkan dan menjadi andalan bagi hadirnya wisatawan dari domestik maupun non domestik. 
Tidak hanya itu, kreativitas anak2 muda dalam membaca pangsa pasar dengan jargon kekinian di era digital dan era milineum ini dimanfaatkan sebagai ladang basah untuk mengeruk kocek pengunjung dengan menghadirkan berbagai wahana untuk berselfi ria ...
Wahana yang dimaksud bisa jadi lahan yang kering...disulap menjadi kebun-kebun bunga yang menawan dan beraneka warna menyolok ...mulai dari merah, kuning dan oranye....serta daun yang menambah manis dan cantiknya hamparan bunga-bunga tersebut, selain juga disediakan tempat untuk berselfie seolah2 sedang berada di hamparan taman yang luas (tipuan kamera😀.

Ini adalah kali ketiga saya mengunjungi  kota Jogjakarta...tapi, sedikitpun....tak terlintas kata bosan dibenak saya....

Tak kalah menawannya adalah beraneka ragam kuliner yang memesona dan hemm.....tentunya yummy ....di mulut yang memanjakan setiap pengunjung yang mampir di Jogjakarta...
Soto, sate Klatak dan Mie Jawa serta banyak jenis makanan lainnya...dan...tentu saja rasa teh manisnya yang lain ...plus gula batunya yang khas dan tak ditemukan di daerah sunda....

Perjalanan selama survey tiga hari ini juga mengantarkanku pada satu titik eksitensi kita sebagai manusia; yaitu kepasrahan dan ketidakmampuan disaat Allah yang Maha Agung dan Maha Kuasa berkehendak untuk melakukan apa pun yang Allah mau....

Kota Jogjagarkta menyimpan cerita itu,  Allah dengan KuasaNya menunjukkan 
Keperkasaannya dengan memuntahkan Gunung Merapi yang merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia di antara ratusan gunung api lainnya.  Hanya kata tasbih,  Subhanallah, Takbir Allahu Akbar..saat mata ini menyaksikan keagunganNya......Tak ada kata  yang bisa keluar dari mulut dan asaku selain tatapan penuh kekaguman....Dengan kuasanya dalam hitungan jam, hari dan minggu Allah meluluhlantahkan pemukiman, pesawahan, perkebunan, dan banyak hal lainnya di sekitar Gunung Merapi.  Jelas... manusia sebagai mahluknya tak akan mungkin mampu melarangnya ataupun bahkan menentang KuasaNya ...Allahu Akbar...
Manusia sangat kecil jika dibandingnkan Keagungannya....tak ada yang patut disombongkan dari manusia....selain pasrah dan menerima apa yang Allah kehendaki.

Allahu Akbar .....Allahu Akbar...

Dibalik kuasanya Allah meluluhlantahkan kampung di sekitar gunung, tersimpan berjuta rizki yang tak hingga untuk dipersembahkan kepada mahluknya....Subhanallah beberapa bulan sampai sepuluh tahun lebih setelah Allah letuskan gunung tersebut ....Allah limpahkan Karunia dan RahmatNya ....

Dengan izin Allah ...abu yang dimuntahkan, pasir yang digelontorkan, serta batuan yang diterbangkan  dari dalam gunung menjadi ladang baru untuk mengeruk rizki penduduk di sekitarnya.
Tanah menjadi lebih subur, lebih berarti dan menghasilkan...Subhanallah...Masya Allah ...Allahu Akbar.

Sepuluh tahun berlalu dari kejadian itu, Gunung Merapi dan sekitarnya masih menyisakan banyak cerita yang tak lekang dengan waktu; penuh makna hidup.  Petani, pengusaha, dan lainnya bahu membahu menjadikan wilayah ini menjadi destinasi wisata sejarah, bahkan saya berani bilang menjadi destinasi religius bagi hamba-hamba yang mau berpikir.  Bagaimana tidak? Allah menunjukkan Kuasanya....dan mahluknya wajib untuk mentadabburinya, berpikir dan tentunya bersyukur atas JalanNya...

Kehadiran para pemuda desa yang menjadi saksi pada saat itu, ditambah dengan  kebajikan dan kebijakan yang menyertai kreativitas penduduknya menjadikan wilayah ini sebagai lahan devisa baru yang menjanjikan dan tidak kalah menarik dari destinasi wisata  lainnya di wilayah Jogjakarta.

Kerja sama dengan pengusaha setempat, perbaikan infra struktur dan perlengkapan offroad lainnya menjadikan wilayah ini didatangi banyak  pengunjung dari sekitar maupun wilayah lain di seantero Nusantara bahkan banyak ditemui turis asing.   Tentu saja setiap orang punya sudut pandang atau interpretasi yang berbeda saat berkunjung ke sini...Secara umum,  jika pengunjung mau berpikir lebih dalam...pasti akan berdecak kagum dengan keagungan Sang Pencipta....Sang Pemilik alam semesta raya....dibalik ujian yang diberikan kepada mahluknya,,,,ada sejuta Rahmat dan Karunia yang dikirimkannya...

In Sya Allah Kami akan berkunjung kembali ke Jogjakarta di bulan November ....semoga Allah meridloi langkah Kami untuk mengajak anak-anak bertadabur dan menikmati keindahan yang Allah anugrahkan bagi hamba-hamba yang mau bersyukur...Maka nikmat mana lagi yang Allah dustakan....Waallahu 'Alam Bishshawab.....


Senin, 17 April 2017

Menjemput Takdir Kelulusan

Membaca judulnya saja sudah membuat hati bergetar..hemmm..apalagi mendengarkan rangkaian ceramah yang disampaikan ustadznya langsung..pasti jatuh hati dengan isi ceramahnya.  Bahasa yang disampaikan ringan, padat dan berisi penuh makna.....waktu 3,5 jam bukanlah waktu yang sedikit untuk menyampaikan materi.  Apalagi metodenya berupa ceramah....walaupun dilengkapi dengan beberapa ilustrasi dari PPT yang ditayangkan langsung melalui LCD.....biasanya membuat pendengar bete dan gelisah....Tapi Masya Allah saat ceramah kemarin..saya melihat sesuatu yang sangat berbeda....semua yang hadir menikmati dan menyimak dengan baik....barisan tetap rapi dan seluruh mata fokus memperhatikan sang usrltadz berceramah....
Kalau dilihat dan dianalisis sebetulnya substansi ceramahnya sering disampaikan....intinya bagaimana meningkatkan dan mengimplementasikan kata taqwa dalam kehidupan sehari2 baik siswa, orang tua, maupun guru..dalam melewati proses dan perjalanan hidup untuk menjemput kesuksesan di dunia maupun di akhirat......
Alhamdulillah ustadz Nanang mengemas dengan baik materi ini sehingga sangat mudah dipahami dan sangat tidak membosankan....mudah2an anak2 dan kita semua bisa melaksanalannya..jazakallah khoiron katsiron ustadz Nanang..
Ada 3 hal yang bisa ditarik benang merahnya....Takdir itu adalah ketetapan dari Allah yang bisa berubah dengan ikhtiar yang dilakukan manusianya.

Sabtu, 31 Desember 2016

PROFESI KEGURUAN




PENDAHULUAN


Definisi yang sering kita dengar setiap hari dari guru adalah orang yang harus digugu dan ditiru, yaitu orang yang memiliki kharisma atau wibawa hingga perlu untuk ditiru dan diteladani. Mengutip pendapatnya Laurence dkk. Dalam Uno (2007) :”Theacher is professional person who conduct classes”. (Guru adalah seorang yang mempunyai kemampuan dalam menata dan mengelola kelas). Sedangkan menurut Jean D. Grambs dkk. dalam Uno (2007), “Teacher are those persons who consciously direct the experiences and behavior of an individual so that education takes places.” (Guru adalah mereka yang secara sadar mengarahkan pengalaman dan tingkah laku dari seorang individu hingga dapat terjadi pendidikan).
Oemar Hamalik (2007) mengemukakan, bahwa guru atau tenaga kependidikan merupakan suatu komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan yang bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola dan atau memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan.
Dari pendapat para ahli di atas kiranya guru dapat didefinisikan sebagai orang dewasa yang secara sadar bertanggungjawab dalam mendidik, mengajar dan membimbing peserta didik.[1] Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses kependidikan.[2]
Dewasa ini sering sekali kita mendengar berita-berita yang memuat tentang guru baik dari koran, majalah maupun media audio visual . Ironisnya berita tersebut banyak yang cenderung melecehkan posisi guru baik yang sifatnya menyangkut kepentingan umum sampai kepada hal-hal yang sifatnya pribadi, sedangkan dari pihak guru sendiri nyaris tidak pernah ada dan tidak bisa membela diri.
Masyarakat / orang tua murid sering menuduh guru tidak kompeten, jika pura/putrinya tidak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Begitupun di kalangan bisnis/industri. Mereka protes karena kualitas para lulusan dianggapnya kurang memuaskan bagi kepentingan perusahaannya. Begitupun di kalangan para siswa, mereka yang ada di kota besar khususnya siswa menengah ke atas, menghormati gurunya hanya karena ingin mendapatkan nilai yang baik dan lulus UAN. Tentu saja kondisi tersebut kurang kondusif bagi guru. Cepat atau lambat akan merongrong wibawa guru, bahkan pelan tapi pasti akan menurunkan martabat guru.
Sikap dan prilaku masyarakat tersebut bukan tanpa alasan, karena memang sering kita temui oknum guru yang melanggar dari kode etiknya. Selain itu kesalahan sekecil apa pun yang dilakukan guru senantiasa mengundang reaksi masyarakat yang begitu hebat. Hal ini harus dimaklumi karena dengan sikap demikian itu menunjukkan bahwa memang guru seyogyanya menjadi panutan bagi masyarakat di sekitarnya.
Dari uraian di atas, maka seorang pendidik atau seseorang yang berprofesi sebagai guru hendaknya mengerti betul apa sebetulnya profesi guru tersebut. Oleh karenanya makalah kali ini akan mencoba menguraikan hal-hal yang berhubungan dengan profesi guru.

PEMBAHASAN

PROFESI KEGURUAN
Pengertian Profesi Keguruan
Kata Profesi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan sebagai bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dsb.)tertentu.
Kata Profesi juga diartikan sebagai jabatan yang memerlukan keahlian khusus[3]. Sedangkan guru diartikan sebagai tenaga pendidik atau orang yang memiliki tugas pokok melaksanakan proses belajar mengajar (mendidik, mengajar dan melatih).[4] Sehingga Profesi Keguruan diartikan sebagai Suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai tenaga pendidik (guru) dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan.
Nana Sujana (1988) dalam Uzer Usman (1999), mengatakan kata ”Profesional” berasal dari kata sifat yang berarti pencaharian dan sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian; seperti dokter, guru, hakim dan sebagainya. Dengan kata lain pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak memperoleh pekerjaan lain.
Dengan bertitik tolak pada pengertian di atas, maka guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan yang maksimal. Atau dengan kata lain, guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik serta memiliki penagalaman yang kaya di bidangnya.[5]
Karena guru merupakan sebuah profesi, maka seorang guru perlu mengetahui dan harus dapat menerapkan prinsip mengajar agar dapat melaksanakan tugasnya secara profesional.[6] Yaitu sebagai berikut:
Guru harus dapat membangkitkan perhatian siswa pada setiap materi pelajaran serta dpat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi.
Guru harus dapat membangkitkan minat siswa untuk aktif dalam berpikir serta mencari dn menemukan sendiri pengetahuan.
Guru harus dapat membuat urutan (sequence) dalam proses pembelajaran disesuaikan dengan perkembangan siswa.
Guru harus dapat melakukan apersepsi, artinya menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan yang dimiliki siswa, dengan harapan siswa menjadi lebih mudah memahami pelajaran yang diterimanya.
Guru harus dapat menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang hingga tanggapan siswa menjadi jelas.
Guru wajib memperhatikan dan memikirkan korelasi antara pelajaran yang diberikan dengan kehidupan sehari-hari.
Guru harus menjaga konsentrasi belajar siswa, dengan cara memberikan pengalaman secara langsung, mengamati/meneliti, dan menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya.
Guru harus mengembangkan sikap siswa dalam membina hubungan sosial, baik dalam kelas maupun di luar kelas.
Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan siswa secara individual agar dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya.
Guru harus dapat melaksanakan evaluasi yang efektif serta menggunakan hasilnya untuk mengetahui prestasi dan kemajuan siswa serta dapat melakukan perbaikan dan pengembangan.
Seiring dengan perkembangan zaman yang disertai dengan kemajuan teknologi, guru tidak lagi hanya bertindak sebagai penyaji informasi, tetapi juga harus mampu bertindak sebagai fasilitator, motivator dan pembimbing yang lebih banyak memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mencari dan mengolah sendiri informasi. Dengan demikian, keahlian guru harus terus dikembangkan dan tidak hanya terbatas pada penguasaan prinsip mengajar seperti telah diuraikan.
Dari uraian di atas, maka cukup jelas bahwa seorang yang berkeinginan maupun yang telah menjdi guru harus betul-betul memahami profesi ini dengan pasti. Selanjutnya dalam melakukan kewenangan profesionalnya, guru dituntut memiliki seperangkat kemampuan (competency) yang beraneka ragam.
Di bawah ini akan diuraikan beberapa komponen persyaratan profesi keguruan, sehingga mengantarkan seorang guru menjadi guru yang ideal.

Persyaratan Profesi
Mengingat tugas dan tanggungjawab guru yang begitu kompleksnya, maka profesi ini memerlukan persyaratan khusus berikut ini:
Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam.
Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya.
Menuntut adanya tingkat pendidikan keguruan yang memadai.
Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya.
Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.[7]
Selain persyaratan di atas, Uzer Usman (1999) menambahkan masih ada persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap pekerjaan yang tergolong ke dalam suatu profesi antara lain:
Memiliki kode etik, sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Memiliki klien / objek layanan yang tetap, seperti dokter dengan pasiennya, guru dan muridnya.
Diakui oleh masyarakat karena memang diperlukan jasanya di masyarakat.
Dalam bukunya Profesi Keguruan, Hamzah Uno (2007), menambahkan tidak sembarang orang dapat melaksanakan tugas profesional sebagai guru. Untuk menjadi guru haruslah memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh pemerintah. Seperti berikut ini:
Guru harus berijazah, maksudnya ijazah yang dapat memberi kewenangan untuk menjalankan tugas sebagai seorang guru disuatu sekolah tertentu.
Guru harus sehat rohani jasmani. Syarat ini merupakan syarat mutlak yang tidak dapat diabaikan.
Guru harus bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkelakuan baik. Sesuai dengan tujuan pendidikan, yaitu membentuk manusia susila yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Guru haruslah orang yang bertanggungjawab. Tanggungjawab guru adalah sebagai pendidik, pembelajar dan pembimbing serta menjaga keharmonisan dalam hubungannya dengan lingkungan disekitarnya.
Guru Indonesia harus berjiwa nasional. Hal ini diperlukan agar tertanamnya jiwa nasional pada setiap siswa.
Syarat-syarat di atas merupakan syarat umum yang berhubungan dengan profesi guru. Selain itu ada pula syarat lain yang erat hubungannya dengan tugas guru di sekolah, sebagai berikut:
1. Harus adil dan dapat dipercaya.
2. Sabar, rela berkorban, dan menyayangi peserta didiknya.
3. Memiliki kewibawaan dan tanggungjawab akademis
4. Bersikap baik kepada rekan guru, staf sekolah, dan masyarakat.
5. Harus memiliki wawasan pengetahuan yang luas dan menguasai benar mata pelajaran yang dibinanya.
6. Harus selalu berintrospeksi diri dan siap menerima kritik dari siapa pun.
7. Harus berupaya meningkatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Kode Etik Profesi
Suatu profesi dilaksanakan oleh profesional dengan mempergunakan prilaku yang memenuhi norma-norma etik profesi. Etik adalah sistem nilai yang menyatakan apa yang benar dan apa yang salah, apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. [8]
Etik berkaitan dengan kebenaran, kebaikan dan sifat wajib atau keharusan suatu perbuatan. Etik secara langsung menanyakan jenis perbuatan apa yang benar atau apa yang salah, baik atau buruk, seharusnya atau tidak seharusnya dilakukan. Kode etik adalah kumpulan norma-norma yang merupakan pedoman perilaku profesional dalam melaksanakan profesinya.
Secara umum kode etik profesi dikemukakan oleh Michael D. Bayles (1981) dalam diktat Pengembangan Profesional dan Penunjuk penulisan Ilmiah (2001) sebagai berikut:
Kewajiban adalah norma-norma yang berisi apa yang benar dan apa yang salah untuk dilakukan. Peraturan menyatakan kewajiban-kewajiban yang menentukan perbuatan yang tidak boleh menyimpang.
Izin yaitu pemberian izin atau permisi untuk tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban profesi. Misalnya seorang profesional diizinkan untuk menolak permintaan klien yang mengusulkan perbuatan amoral atau bertentangan dengan norma-norma profesi.
Kode etik profesi dalam pelaksanaannya diawasi oleh organisasi profesi dan lembaga-lembaga judikasi lainnya mendorong pelaksanaan profesi dengan baik tanpa pengawasan pelaksanaan kode etik tidak ada manfaatnya.
Dr. Kartini K, menambahkan seseorang memutuskan dirinya untuk menjadi profesional pada bidangnya, maka ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi:
Harus memiliki satu atau beberapa kelebihan dalam pengetahuan, keterampilan sosial, kemahiran teknis serta pengalaman.
Kompeten melakukan kewajiban dan tugas-tugasnya.
Mampu bersikap dewasa dan susila. Sehingga dia selalu bertanggungjawab secar etis/susila, mampu membedakan hal-hal yang baik dari yang buruk, dan memiliki tanggungjawab sosial yang tinggi.
Memiliki kemampuan mengontrol diri: yaitu mengontrol pikiran, emosi, keinginan dan segenap perbuatannya, disesuaikan dengan norma-norma kebaikan.
Selalu melandaskan diri pada nilai-nilai etis (kesusilaan, kebaikan)
Adanya kontrol diri dan kontrol sosial. Oleh karenanya segala kesalahan harus segera dibetulkan. Pelanggaran-pelanggaran dihukum dan ditindak dengan tegas.
Secara khusus di bawah ini ada beberapa kode etik guru yang wajib diketahui dan dilaksanakan oleh guru di Indonesia. Guru Indonesia harus berjiwa pancasila dan setia pada UUD 1945, turut bertanggungjawab atas terwujudnya cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 1945.

Kode Etik Guru[9]
Guru berbakti membimbing siswa untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa pancasila.
Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
Guru berusaha memperoleh informasi tentang siswa sebagai bahan melakukan bimbingan danpembinaan.
Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang hasilnya proses belajar mengajar.
Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua siswa dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggungjawab bersama terhadap pendidikan.
Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya.
Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial.
Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.

Organisasi Profesi
Para Profesional memerlukan organisasi profesi, sebab aspirasi mereka baik mengenai idealisme maupun kesejahteraan yang merupakan implikasi dari tuntutan kompetensi tugas, sering kali memerlukan perjuangan bersama. Aksi bersama sering kali lebih efektif untuk meningkatkan kekuatan para anggota ketimbang aksi perorangan.
Organisasi profesi keguruan yang paling populer di Indonesia adalah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang merupakan sarana perjuangan dan pengabdian guru. PGRI ini lahir pada tanggal 25 Nov 1945.
Organisasi lainnya yang berhubungan dengan profesi keguruan ini adalah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MPGM), wadah ini biasanya membahas berbagai hal yang berhubungan dengan penigkatan proses pembelajaran dan berbagai permasalahannya bagi masing-masing mata pelajaran.
Wadah lainnya yang membidangi dan memayungi sarjana pendidikan yaitu Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI). Dimana wadah ini berfungsi sebagai pemersatu seluruh sarjana pendidikan di Indonesia.
Berbagai organisasi ini pada hakiakatnya memiliki tujuan yang sama agar setiap aspirasi guru baik mengenai idealisme, maupun kesejahteraan yang merupakan implikasi dari tuntutan kompetensi tugas, dapat diperjuangkan secara bersama-sama.

KESIMPULAN

Profesi Keguruan diartikan sebagai Suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai tenaga pendidik (guru) dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan. Pengertian ini mengandung implikasi bahwa profesi keguruan hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang secara khusus dipersiapkan untuk menjadi guru. Dengan kata lain, profesi ini bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak memperoleh pekerjaan.
Dalam melaksanaan tugasnya secara profesional, maka ada banyak hal yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh guru. Diantaranya yang berhubungan dengan profesi keguruan yaitu prinsip mengajar, syarat profesi, kode etik guru, dan organisasi profesi.
Dengan masuknya bidang pekerjaan guru sebagai sebuah profesi, maka guru memegang peranan penting dalam melaksanakan tugasnya untuk mencapai tujuan pendidikan baik secara makro, yaitu tujuan pendidikan nasional maupun secara mikro dalam proses belajar mengajar.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam. Jakarta. 2001.
Departemen Agama RI. Pengembangan Profesional dan Petunjuk Prnulisan Karya Ilmiah. Jakarta. 2001
Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi aksara Jakarta.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.
Kartini, K. Dr. Pemimpin dan Kepemimpinan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 1994.
Moh. Ali, Drs. (1985) dalam Uzer Usman. Menjadi Guru Profesional. Rosdakarya. Bandung. (1999)
Uno. H, Prof., Dr. Profesi Kependidikan. Bumi Aksara. Jakarta. 2007.

[1] Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan.. PT. Bumi Aksara. 2007
[2] ibid
[3] Ibid
[4] Oemar Hamalik . Kurikulum dan pembelajaran. PT. Bumi Aksara. 2007
[5] Agus F tamyong dalam Uzer Usman. Menjadi Guru Profesional. Rosdakarya. Bandung. 1999.
[6] Hamzah B. Uno. Profesi Kependidikan. PT. Bumi Aksara. (2007)
[7] Drs. Moh. Ali , 1985 dalam Uzer Usman. Menjadi Guru Profesional. Rosdakarya. Bandung. (1999).
[8] DEPAG RI. Pengembangan Profesional dan Petunjuk Prnulisan Karya Ilmiah. Jakarta. 2001.
[9] Departemen Agama RI. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta. 2001.

Tips Menulis Karya Tulis Sederhana

Bismillahirohmanirrohiim... Membuat Karya Tulis walaupun sederhana, ternyata butuh perjuangan untuk menyelesaikannya. Ketekunan dalam...