Selasa, 21 April 2020

Tips Menulis Karya Tulis Sederhana


Bismillahirohmanirrohiim...

7 Contoh Karya Tulis Ilmiah Sederhana Yang Baik Dan Benar

Membuat Karya Tulis walaupun sederhana, ternyata butuh perjuangan untuk menyelesaikannya. Ketekunan dalam belajar, ketelitian dalam menulis dan menyusun diksi yang tepat untuk menyampaikan gagasan maupun argumen bukan sesuatu yang mudah seperti halnya membalik tangan. Bagi pelajar atau penulis pemula bimbingan dan arahan sangat diperlukan saat menulis. Bimbingan bisa bermacam-macam bentuknya, bisa mandiri dengan cara googling di mbah google atau lebih nyaman lagi jika bertanya kepada ahlinya atau guru pembimbing.

Tidak semua orang mudah dalam memulai menulis. Kesulitan sudah dimulai sejak memikirkan ide apa yang akan diangkat dalam karya tulis tersebut. Ide biasanya muncul karena kepenasaran atau keingintahuan tentang sesuatu hal. Ide bisa jadi muncul karena serignnya membaca hasil penelitian orang lain, kemudian ada keinginan untuk melanjutkan
penelitian tersebut atau memodifikasi variabel lain yang belum tergali saat penelitian tersebut dilakukan oleh orang lain.

Di bawah ini merupakan struktur atau sistematika penulisan karya ilmiah sederhana yang dilakukan di sekolah kami.
1. Halaman Judul
2. Halaman Pengesahan
3. Kata pengantar
4. Daftar Isi
5. Bab I : Pendahuluan
    1.1 Latar Belakang
    1.2 Rumusan Masalah
    1.3 Tujuan Penelitian
    1.4 Manfaat Penelitian
    1.5 HIpotesis penelitian
    1.6 Metode Penelitian
6.  Bab II: Landasan Teori
7. Bab III: Hasil {enelitian dan Pembahasan
8. Bab IV : Kesimpulan dan Saran
9. Daftar Pustaka   

       Dalam memulai penelitian, ide dan gagasan akan tertuang pada latar belakang penelitian.  Latar Belakang penelitian sebetulnya menjawab pertanyaan  mengapa seorang peneliti memilih ide/gagasan atau topik tersebut.  Seorang pebulis bisa mencari alasan yang jelas dan gamblang sehingga mudah dipahami oleh pembaca.  Alasan yang jelas akan diperoleh jika disertai argumen yang logis dan kredibel.  
       Dalam menuliskan latar belakang setidaknya penulis harus mengawali dengan kondisi ideal ( harapan yang seharusnya terjadi) dengan kondisi saat ini, kemudian dilanjutkan dengan kondisi faktual yang bisa diamati dan dirasakan dengan kondisi saat ini.  Argumen-argumen yang tepat dan bisa dipertanggungjawabkan dari dua kondisi tersebut sangat menentukan pembaca untuk melanjutkan membaca hasil penelitian yang dikakukan oleh peneliti.  Dari argumen  tersebut, pada akhirnya akan terlihat adanya kesenjangan antara kenyataan dan harapan penulis sehingga penuilis melakukan penelitian.
        Jika dalam menuliskan  latar belakang seorang penulis diharapkan bisa menjawab kata tanya "Mengapa", maka Pertanyaan selanjutnya dalam merumuskan masalah penulis bisa menuangkan idenya dalam bentuk pertanyaan "Apa" dan "Bagaimana" masalah dari ide atau gagasan tersebut bisa diselesaikan.   Selanjutnya penulis bisa menjelaskan dengan gamblang tujuan dari penelitian yang dilakukan dan seberapa besar manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut, setelah atau selama proses penelitian itu berlangsung.
     Langkah selanjutnya penulis bisa menyampaikan hipotesis (dugaan sementara) dari penelitian yang dilakukan.  Tentu saja untuk menarik sebuah hipotesis tidak asal menulis, tapi butuh analisis yang dalam dengan mengacu dari pemaparan sebelumnya mulai dari latar belakang hingga manfaat penelitian.
     Pada sub Bab berikutnya yang harus dituliskan adalah Metode penelitian.  Metode penelitian disesuaikan dengan tema/topik penelitian yang dilakukan.  Jika itu penelitian laboratorium, maka pasti akan disesuaikan dengan kebutuhan dan prosedur percobaan yang dilakukan di labolatorium.  Sedangkan jika penelitian sosial, maka instrumen yang harus disipakan tentu saja berbeda dengan di lab.  Peneltian sosial bisa berupa pengamatan atau observasi saja, wawancara langsung dengan bertemu responden atau dengan menyebar kuesioner  menggunakan google form.  Pada akhirnya tergantung pada hal-hal yang diteliti atau jenis penelitian yang dilakukan.
     Pada bab II, penulis harus mencari teori yang mendukung topik/tema penelitian.  Literatur atau dokumen tidak harus berupa buku yang diterbitkan. Bisa berupa jurnal, disertasi, manuskrip, atau karya yang terpercaya dan berkualitas lainnya. Tidak harus dicari di perpustakaan, tapi bisa dicari di dunia maya atau dalam jaringan (daring/online). Pada prinsipnya dalam mencari literatur ini seorang penulis jangan hanya terfokus pada satu sumber rujukan yang sejenis. Penulis harus membuka diri untuk mencari referensi di tempat lain dan dengan metode lain agar sumber rujukan penulis semakin kaya.
Banyaknya rujukan/referensi yang dibaca dan dianalisis akan sangat membantu penulis dalam proses pembahasan hasil penelitian yang dituliskan pada Bab III.
Penelitian sejenis atau penelitian yang memiliki variabel yang mirip atau turut berpengaruh terhadap penelitian yang dilakukan, bisa menjadi pembanding dari hasil penelitian yang dilakukan.  Selain juga bisa menguatkan, jika hasilnya tidak jauh berbeda.
   Pada Bab III, yang merupakan ruhnya sebuah tulisan karya tulis (sederhana ataupun ilmiah), sangat menggambarkan kecakapan seorang penulis dalam menuangkan ide/gagasannya.  Karena di Bab III inilah, semua energi terakumulasi untuk menganalisis hasil penelitian sehingga keaslian penelitian yang dilakukan bisa dipertanggungjawabkan.  Jika prosedur penelitian itu dilakukan dengan benar, sejak memulai merancang, hingga proses  penelitian dilakukan maka kemudahan dalam membahas hasil penelitian ini akan mudah dan gamblang untuk dijelaskan.   Namun, jika belum memmahami dengan benar mekanismenya dari Bab I hingga bab III awal, maka penulis akan mengalami kesulitan bahkan kebuntuan dalam melanjutkan karyanya.
     Pada Bab IV, Kesimpulan dan Saran penulis harus mengacu pada rumusan masalah dan tujuan penelitian. Tak hanya itu penulis juga harus benar-benar mampu menghubungkan keterkaitan antara rumusan masalah dengan pembahasan yang dilakukan. Di mana dalam pembahasan itu berisi gagasan atau teori dari sumber referensi, analisis penulis, dan justifikasi (ketegasan) posisi penulis berada di sebelah mana dalam sebuah teori. Mendukung, menolak, atau mengembangkannya.
  Selamat mencoba..
Tidak ada yang sulit, jika kita mau berusaha dan berikhtiar secara maksimal.


Tips Menulis Karya Tulis Sederhana

Bismillahirohmanirrohiim... Membuat Karya Tulis walaupun sederhana, ternyata butuh perjuangan untuk menyelesaikannya. Ketekunan dalam...