Rabu, 11 Juli 2018

Memori Jogjakarta, 8-10 Juli 2018

Tidak salah kalau Jogjakarta menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia yang menawan......(hemm..penasaran kan?)
Menawan bukan hanya dari budaya dan oleh2nya saja....tapi juga tempat wisatanya yang menjamur di seantero Jogja.....
Infra struktur yang terus diperbaharui terutama jalan pintas dan jalan lintas menuju tujuan wisata, menjadi sangat penting dalam mengantarkan dan menjemput wisatawan yang penasaran dengan destinasi tersebut.

Pegunungan, lautan, perkebunan, persawahan menjadi bagian yang ditawarkan dan menjadi andalan bagi hadirnya wisatawan dari domestik maupun non domestik. 
Tidak hanya itu, kreativitas anak2 muda dalam membaca pangsa pasar dengan jargon kekinian di era digital dan era milineum ini dimanfaatkan sebagai ladang basah untuk mengeruk kocek pengunjung dengan menghadirkan berbagai wahana untuk berselfi ria ...
Wahana yang dimaksud bisa jadi lahan yang kering...disulap menjadi kebun-kebun bunga yang menawan dan beraneka warna menyolok ...mulai dari merah, kuning dan oranye....serta daun yang menambah manis dan cantiknya hamparan bunga-bunga tersebut, selain juga disediakan tempat untuk berselfie seolah2 sedang berada di hamparan taman yang luas (tipuan kamera😀.

Ini adalah kali ketiga saya mengunjungi  kota Jogjakarta...tapi, sedikitpun....tak terlintas kata bosan dibenak saya....

Tak kalah menawannya adalah beraneka ragam kuliner yang memesona dan hemm.....tentunya yummy ....di mulut yang memanjakan setiap pengunjung yang mampir di Jogjakarta...
Soto, sate Klatak dan Mie Jawa serta banyak jenis makanan lainnya...dan...tentu saja rasa teh manisnya yang lain ...plus gula batunya yang khas dan tak ditemukan di daerah sunda....

Perjalanan selama survey tiga hari ini juga mengantarkanku pada satu titik eksitensi kita sebagai manusia; yaitu kepasrahan dan ketidakmampuan disaat Allah yang Maha Agung dan Maha Kuasa berkehendak untuk melakukan apa pun yang Allah mau....

Kota Jogjagarkta menyimpan cerita itu,  Allah dengan KuasaNya menunjukkan 
Keperkasaannya dengan memuntahkan Gunung Merapi yang merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia di antara ratusan gunung api lainnya.  Hanya kata tasbih,  Subhanallah, Takbir Allahu Akbar..saat mata ini menyaksikan keagunganNya......Tak ada kata  yang bisa keluar dari mulut dan asaku selain tatapan penuh kekaguman....Dengan kuasanya dalam hitungan jam, hari dan minggu Allah meluluhlantahkan pemukiman, pesawahan, perkebunan, dan banyak hal lainnya di sekitar Gunung Merapi.  Jelas... manusia sebagai mahluknya tak akan mungkin mampu melarangnya ataupun bahkan menentang KuasaNya ...Allahu Akbar...
Manusia sangat kecil jika dibandingnkan Keagungannya....tak ada yang patut disombongkan dari manusia....selain pasrah dan menerima apa yang Allah kehendaki.

Allahu Akbar .....Allahu Akbar...

Dibalik kuasanya Allah meluluhlantahkan kampung di sekitar gunung, tersimpan berjuta rizki yang tak hingga untuk dipersembahkan kepada mahluknya....Subhanallah beberapa bulan sampai sepuluh tahun lebih setelah Allah letuskan gunung tersebut ....Allah limpahkan Karunia dan RahmatNya ....

Dengan izin Allah ...abu yang dimuntahkan, pasir yang digelontorkan, serta batuan yang diterbangkan  dari dalam gunung menjadi ladang baru untuk mengeruk rizki penduduk di sekitarnya.
Tanah menjadi lebih subur, lebih berarti dan menghasilkan...Subhanallah...Masya Allah ...Allahu Akbar.

Sepuluh tahun berlalu dari kejadian itu, Gunung Merapi dan sekitarnya masih menyisakan banyak cerita yang tak lekang dengan waktu; penuh makna hidup.  Petani, pengusaha, dan lainnya bahu membahu menjadikan wilayah ini menjadi destinasi wisata sejarah, bahkan saya berani bilang menjadi destinasi religius bagi hamba-hamba yang mau berpikir.  Bagaimana tidak? Allah menunjukkan Kuasanya....dan mahluknya wajib untuk mentadabburinya, berpikir dan tentunya bersyukur atas JalanNya...

Kehadiran para pemuda desa yang menjadi saksi pada saat itu, ditambah dengan  kebajikan dan kebijakan yang menyertai kreativitas penduduknya menjadikan wilayah ini sebagai lahan devisa baru yang menjanjikan dan tidak kalah menarik dari destinasi wisata  lainnya di wilayah Jogjakarta.

Kerja sama dengan pengusaha setempat, perbaikan infra struktur dan perlengkapan offroad lainnya menjadikan wilayah ini didatangi banyak  pengunjung dari sekitar maupun wilayah lain di seantero Nusantara bahkan banyak ditemui turis asing.   Tentu saja setiap orang punya sudut pandang atau interpretasi yang berbeda saat berkunjung ke sini...Secara umum,  jika pengunjung mau berpikir lebih dalam...pasti akan berdecak kagum dengan keagungan Sang Pencipta....Sang Pemilik alam semesta raya....dibalik ujian yang diberikan kepada mahluknya,,,,ada sejuta Rahmat dan Karunia yang dikirimkannya...

In Sya Allah Kami akan berkunjung kembali ke Jogjakarta di bulan November ....semoga Allah meridloi langkah Kami untuk mengajak anak-anak bertadabur dan menikmati keindahan yang Allah anugrahkan bagi hamba-hamba yang mau bersyukur...Maka nikmat mana lagi yang Allah dustakan....Waallahu 'Alam Bishshawab.....


Tidak ada komentar:

Tips Menulis Karya Tulis Sederhana

Bismillahirohmanirrohiim... Membuat Karya Tulis walaupun sederhana, ternyata butuh perjuangan untuk menyelesaikannya. Ketekunan dalam...