Jumat, 03 April 2015

Cerpen Fairus angkatan 7



Lily
“treeeeeeengg…”
akhirnya.. pikiranku dari tadi hanya tertuju menunggu nada bel itu. Papa sudah menunggu di dalam mobil.
“Papa ingin mengajakmu ke tempat spesial besok, oke ya?”
Besok hari libur, tentu saja.. dan mungkin papa akan mengajak liburan lagi, itu yang biasanya papa lakukan ia sangat-sangat sayang pada kelurganya.. tapi kali ini aneh, papa tidak memberitahu tempat tujuannya hanya kata “tempat special” ..
“gimana?? Ayolaah”
“hmmphh.. oke..”
………………………………………………………
“Sampai,,”
Suara Leona Lewis dari ipod ku terpotong dengan teriakan kecil papa..
“Huaaaaaahh.. akhirnya,, “
Didepan rumah itu sebuah plang bertuliskan “Panti asuhan Putri Ibu”
“hah??”
“ayolah kay, kamu tahu mama ingin adik perempuan untukmuu..”
“mam tapi….”
Aku tahu mama sangat suka anak kecil, dan ia tidak bisa mempunyai anak lagi karena suatu penyakit yang menyebabkan rahimnya harus diangkat. Tapi kenapa harus mengadopsi?? Oughtt, jujur aku sangat tidak suka dengan anak kecil.. mereka itu merepotkan, dan huaaaaaa!! Pokoknya aku sangat tidak setuju dengan hal ini..
“kayaa.. setidaknya kamu masuk dulu kedalam dan kita bicarakan nanti selanjutnya..”
Baiklah, aku mengalah. Setidaknya hanya masuk, aku akan teguh dengan keputusanku.. kami dibawa ke suatu ruangan oleh pengurus panti tersebut.. ada beberapa pajangan foto-foto anak perempuan disana, mereka manis dan polos.
“kay, dia manis ya.. “ mama menunjuk salah satu foto anak perempuan yang kurasa paling cantik diantara yang lain..
“jadi dia yang ingin papa adopsi, ngak,,pokoknya kaya nggak mau ada adopsi-adopsian!!”
Suaraku agak mengencang.. Papa menarikku keluar ruangan dan mengajakku duduk di sebuah kursi kayu.
“kay, papa sama mama tahu kamu nggak mau ada adopsi, tapi ini masalahnya lain.. dia anak saudara mama yang orang tuanya baru meninggal, dan gak ada yang bisa mengasuhnya selain kita.. Mama juga pingin banget punya anak lagi, dan Lily gak punya siapa-siapa lagi.. please papa mohon kamu mau ngerti kay.. Papa janji Lily bakalan jadi saudara yang sangat sayang sama kamu.. please kaya..”
Papa tidak pernah memohon seperti itu sebelumnya. Dan aku gak bisa melihat mama sedih.. dengan sangat-sangat terpaksa aku mengangguk perlahan.
“Terimakasih Kaya.. Papa sayang sekali padamu”
Papa langsung memelukku erat, seperti baru mendapat sebuah mobil mewah.. dan wajahku masih murung. Aku tidak mau bertemu dangan anak bernama “Lily” itu.
…………………………………………
Lily belum ikut kami pulang, mama bilang ia akan berkemas dan baru akan ke rumah besok.
Hari ini adalah hari terburuk dalam hidupku.. arrgghh!! Pertama, “tempat special” itu ternyata adalah “tempat siall”. Kedua, besok ada seorang anak kecil berumur 7 tahun dirumah dan ketiga, malam ini adalah malam teakhir tanpa “pengganggu” karena besok Lily akan datang. Pikiranku terlalu jahat, tapi aku sangat-sangat kesal saat ini.
………………………………………….
“treeeeeeeeeeng”
Ougghhtt.. tidak..
Berbeda dangan biasanya, aku sangat tidak menginginkan bel berbunyi kali ini…!! Sudah terbayang dirumah akan ada anak kecil yang sangat cerewet dan bawel. Mobil papa sudah menunggu.
“hai”
“jangan membuatku tambah kesal hari ini pa..”
“ooh,, okay.. papa mengerti. Tapi sebenarnya papa tidak ingin membuatmu kesal, hanya ingin membuatmu marah saja.. hahahaa!!”
“oh, ayolaah.. itu sama sekali tidak lucu”
“oke-oke.. baiklah.. kita berangkat. Black Innova  number plat B8330ED ready for take off..”
Papa mulai melucu kali ini.
“ohya, kay.. kayaknya papa belum kasih  tau kamu ya, Lily itu.. mmmh.. dia nggak bisa ngomong, maksud papa..”
“ha..? maksud papa bisu begitu?”
“yaa, begitulah.. kamu bisa bahasa nya kan? Papa tau kamu belum bisa menerima Lily, tapi please.. kamu ngertikan..”
Mama memang sempat mengajar di sekolah khusus, dan aku sempat diajarkan mama bahasa isyarat, tapi.. Aku masih diam, tidak ada yang bisa kukatakan lagi.
…………………………………………………………..
Wajah pertama yang kulihat diambang pintu adalah wajah Lily. Aku memang tidak salah, dia sangat cantik, rambut coklatnya yang ikal dibiarkan jatuh ke bahunya, matanya juga berwarna coklat, ku jamin tidak ada seorangpun yang menyangka dia bisu dan..
“Hai Lilyyy”
Sapaan papa memecah lamunanku.
“kamu pasti tahu siapa ini..”
Lily tersenyum lebar, dan mengangguk semangat.
“namaku Kaya” memperkenalkan diriku dengan bahasa isyarat.
Iyapun juga memberitahukan namanya dengan isyarat. Dan, tangannya bergerak lagi memberitahuku sesuatu, ‘aku tak menyangka akan mempunyai kakak yang sangat cantik’..
Aku tersenyum dan masuk ke kamar, tahu perbuatan ku sangat tidak sopan. Aku terdiam menutup mataku. 2 menit kemudian seseorang mengetuk pintu kamar. Itu pasti papa, ia akan menegurku kembali untuk kesekian kalinya. Aku tetap diam, papa membuka pintu dan masuk. Tak ada suara papa, kubuka mata, Lily. Ia mengagetkanku, mendekatiku dan berusaha berbicara denganku.
‘maafkan aku kalau aku salah pada kakak, jangan salahkan papa ataupun mama dalam hal ini, aku tahu kakak tidak suka denganku, aku tidak ingin membuat kakak kesal, aku akan kembali kalau itu membuat kakak senang, aku menyayangi kakak.’
Ia bergerak keluar kamar.
Semua yang dikatakannya benar, dan aku memang ingin dia pergi dari hadapanku sekarang. Tapi aku juga ingin ia tetap disini, entah mengapa aku merasa kalau aku akan sangat merindukannya jika ia pergi.
Aku berlari mengerjar Lily, dan memeluknya.
‘jangan membuatku kesal dengan tingkah lakumu yang konyol..’
Dan aku tersenyum kepadanya, ‘dan aku juga tidak menyangka mempunyai adik yang lebih cantik dari diriku’.
Lily tersenyum lebar sekali, begitu pula aku.


Tips Menulis Karya Tulis Sederhana

Bismillahirohmanirrohiim... Membuat Karya Tulis walaupun sederhana, ternyata butuh perjuangan untuk menyelesaikannya. Ketekunan dalam...